Dalam setiap kehidupannya, fitrah
seorang insan akan senantiasa mengakui keberadaan suatu Dzat yang Maha
segala-galanya. Namun dalam perjalanannya, untuk memahami secara benar mengenai
Dzat yang Maha segala-galanya ini manusia tidak mungkin dapat mengetahuinya
hanya dengan mengandalkan fitrah dan akalnya saja. Manusia ‘memerlukan’ seorang
penuntun yang mengantarkan dirinya pada Allah, beserta cara untuk menyembah-Nya
dengan baik dan benar.
Di
sinilah, Allah SWT mengutus para rasul, guna membimbing mereka ke jalan yang
benar.Rasul yang juga meluruskan berbagai fenomena ‘kekeliruan’ dalam menyembah
Allah.Di tambah lagi dengan adanya kelicikan syaitan yang senantiasa
menjerumuskan insan dalam berbagai bentuk kemusyrikan. Tanpa seorang rasul,
maka dapat dipastikan seluruh manusia akan tersesat dalam lembah kehinaan yang
sangat mencekam.
Definisi
Dari
segi bahasa, rasul berasal dari kata ‘rasala’ yang berarti
mengutus.Sedangkar rasul, adalah bentuk infinitif (baca; masdar) dari
kata ‘rasala’ ini berarti utusan, atau seseorang yang diutus. Adapun
dari segi istilahnya rasul adalah:
الرَّجُلُ الْمُصْطَفَي الْمُرْسَلُ
مِنَ اللهِ بِالرِّسَالَةِ إِلَى النَّاسِ
Seorang laki-laki yang dililih dan
diutus Allah SWT dengan membawa risalah kepada umat manusia.
Ciri-ciri rasul
1.
(الصفات الأساسية)
Memiliki sifat-sifat asasiyah.
Sifat asasiyah ini terdiri
dari sidiq, amanah, tabligh dan fathanah.Sifat ini harus dimiliki
oleh setiap rasul yang mengemban atau membawa risalah dari Allah SWT.
2.
(المعجزات)
Memiliki mu’jizat.
Salah satu contohnya adalah mu’jizat
Rasulullah SAW ketika membelah bulan. Allah berfirman dalam (QS. 54 : 1 - 2):
“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah
bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda
(mu`jizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus
menerus".
3.
(البشارات)
Berita kedatangannya.
Dalam al-Qur’an Allah mengatakan (QS.
61 : 6):
“Dan
(ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku,
yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang
akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul
itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:
"Ini adalah sihir yang nyata".
4.
(النبوات)
Berita kenabian.
Setiap rasul senantiasa membawa
perintah Allah untuk mengajak umatnya ke jalan yang baik.Perihal kerasulan
merekapun Allah beritahukan. Dalam al-Qur’an Allah berfirman (QS. 7 : 158)
“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan
bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang
beriman kepada
Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya
kamu mendapat petunjuk".
5.
(الثمرات)
Adanya hasil dari da’wah yang dilakukannya.
Hal ini dapat kita lihat, pada hasil
da’wah Rasulullah SAW yang dari segi kualitas, mereka memiliki keimanan yang
sangat kokoh, tidak tergoyahkan oleh apapun juga. Kemudian dari segi kuantitas,
jumlah mereka demikian banyaknya, tersebar kesluruh pelosok jazirah Arab,
bahkan melewati jazirah
Kedudukan Rasul.
1.
(عبد من عباد الله)
Seorang rasul, ia merupakan seorang hamba diatara
hamba-hamba Allah lainnya.
Rasulullah SAW merupakan seroang
hamba Allah sebagaimana yang lainnya.Beliau juga beraktivitas sebagaimana
mereka beraktivitas.Beliau makan.Hanya yang membedakannya adalah bahwa beliau
mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Allah berfirman (QS. 18 : 110)
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ
يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ
رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَ يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ
أَحَدًا
Katakanlah: "Sesungguhnya aku
ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
2.
(رسول من المرسلين)
Rasulullah SAW merupakan seorang rasul diantara para rasul
lainnya.
Rasulullah SAW selain sebagai hamba
biasa juga sebagai rasul yang mempunyai keutamaan dan ciri-ciri kerasulan.
Rasulullah SAW memiliki mu’jizat sebagaimana para nabi dan rasul yang lain,
dengan berbagai keutamaan lainnya. Allah berfirman (QS. 3 : 144)
وَمَا
مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ
أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى
عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah
seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah
jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?Barangsiapa yang
berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
Kerasulan Rasulullah SAW dapat kita lihat dalam tiga hal:
a)
Tabligh
Risalah (تبليغ الرسالة)
Artinya bahwa seorang rasul harus
menyampaikan risalah yang Allah amanahkan kepadapnya, berupa addin al-hanif
(agama yang benar). Allah berfriman (QS. 5 : 67)
b)
Menyampaikan/
menunaikan amanah (أداء الأمانة)
Kita melihat bahwa Rasulullah SAW
telah menunaikan amanahnya sebagai seorang rasul.Sepanjang hidupnya beliau
mempergunakan umurnya guna menyeru orang ke jalan Allah sebagai mana yang
diamanahkan kepada beliau. Allah berfirman (QS. 33 : 39)
c)
Pemimpin
umat (إمام الأمة)
Artinya seorang rasul adalah sebagai
pemimpin bagi umatnya, yang mengantarkan mereka dari jalan kesesatan menuju
jalan hidayah Allah SWT.
Allah SWT berfirman (QS. 17 : 71)
Sifat-sifat Rasul.
Dalam
mengenal rasul, kita perlu mengetahui sifat-sifatnya, agar kita mengetahui
dengan benar siapa sesungguhnya rasul kita untuk kemudian kita dapat
mengikutinya. Dengan lebih mengenal sifat-sifat beliau ini, akan lebih
mententramkan jiwa dan raga kita dalam mengamalkan sunnah-sunnahnya. Diantara
sifat rasul adalah:
1.
(البشرية الكاملة)
Manusia sempurna.
Allah
berfirman (QS. 14 : 11)
2.
(العصمة)
Terpelihara dari kesalahan.
Allah berfirman (QS. 5 : 67)
ا
3.
(الصدق)
Benar.
Allah berfirman (QS. 53 : 3-4):
4.
(الفطانة)
Cerdas.
Allah berfirman (QS. 48 : 27)
5.
(الأمانة)
Amanah.
Allah berfirman (QS. 69 : 44-46)
6.
(التبليغ) Menyampaikan.
Allah berfirman (QS. 5 : 67)
7.
(الإلتزام الكامل)
Komimen yang sempurna.
Allah berfirman (QS. 17 : 73)
Tugas Rasul.
Secara
garis besar, tugas rasul dibagi menjadi dua, yaitu sebagai pengemban risalah
da’wah dan kedua, sebagai penegak dinullah.
1. (حامل رسالة الدعوة) Sebagai pengemban risalah
da’wah
Inilah
tugas utama rasul yang secara langsung diamananhkan Allah terhadap dirinya,
sekaligus membimbing umat manusia dalam mengaplikasikan ibadah kepada Allah
SWT. Tugas rasul sebagai pengemban amanah da’wah mencakup tiga aspek:
a)
(معرفة الخالق)
Dalam mengenal Sang Pencipa.
Allah berfirman (QS. 6 : 19)
b)
(كيفية العبادة) Menjelaskan cara beribadah.
Rasulullah SAW juga memiliki tugas
untuk mengajarkan cara untuk beribadah kepada Allah SWT, agar mereka dapat
melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Salah satu contohnya adalah dalam
masalah shalat. Rasulullah SAW memberikan contoh yang sempurna dalam
melaksanakan tata cara shalat. Oleh karena itulah beliau bersabda:
عَنْ أَبِي سُلَيْمَانَ مَالِكِ بْنِ
الْحُوَيْرِثِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْجِعُوا
إِلَى أَهْلِيكُمْ فَعَلِّمُوهُمْ
وَمُرُوهُمْ وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي وَإِذَا حَضَرَتْ
الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ
(رواه البخاري)
Dari Abu Sulaiman Malik bin
al-Huwairits, Rasulullah SAW bersabda, ‘Kembalilah kalian pada keluarga kalian
dan ajarkanlah mereka (islam) dan perintahkanlan mereka.Serta shalatlah kalian
sebagaimana kalian melihatku melaksanakannya.Apabila tiba waku shalat,
hendaklah salah seorang diantara kalian mengumandangkan adzan, lalu salah
seorang diantaraka kalian yang paling dewasa menjadi imamnya.” (HR. Bukhari)
c)
(منهج الحياة)
Menjelaskan pedoman hidup.
Allah berfirman (QS. 6 : 153)
d)
(التربية – توجيه ونصيحة) Membina dengan arahan dan nasihat.
Hal ini banyak sekali kita jumpai
dalam hadits, bagaimana Rasulullah SAW memberikan arahan-arahan dan
nasehat-nasehat yang pada intinya mengajak kita pada kesempurnaan iman dan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Salah satu contohnya adalah :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلاَثٌ
مَنْ كُنَّفِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ
أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ
لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ
كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي
النَّارِ (رواه البخاري)
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW
bersabda : Terdapat tiga hal, yang apabila ketiganya melekat pada diri
seseorang maka ia akan dapat merasakan manisnya iman: (1) Mencintai Allah dan
rasu-Nya melebihi dari cinta apapun di dunia ini. (2) Mencintai seseorang hanya
karena Allah. Dan (3) Dia tidak menginginkan untuk kembali pada kekufurannya
sebagaimna ia tidak ingin dimasukkan ke dalam api neraka. (HR. Bukhari)
2. (إقامة دين الله) Sebagai penegak dinullah.
Seorang rasul juga memiliki tugas
untuk menegakkan dinullah di muka bumi ini, sehingga agama yang
dibawanya dapat dijadikan syari’at dan pedoman hidup yang dijunjung tinggi oleh
kaumnya. Allah berfirman (QS. 42 : 13)
a)
(إقامة الخلافة)
Menegakkan khilafah.
Allah berfirman (QS. 24 : 55)
b)
(بناء الرجال)
Membina kader.
Allah berfirman (QS. 3 : 104)
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ
إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
c)
(منهاج الدعوة)
Membuat konsepsi da’wah
Allah berfirman (QS. 3 : 159)
mengenai perlunya konsepsi da’wah yang lembut terhadap manusia dalam mengajak
pada kebaikan:
Keistimewaan Risalah Muhammad SAW.
Rasulullah
SAW merupakan salah seroang rasul, diantara sekian banyak nabi dan rasul
lainnya.Setiap rasul memiliki keistimewaan tersendiri, sebagaimana pada risalah
yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Diantara keistimewaan risalah beliau
adalah:
1.
(خاتم الأنبياء)
Penutup para nabi dan rasul.
Allah berfirman (QS. 33 : 40)
2.
(ناسخ الرسالة)
Menghapus risalah sebelumnya.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW
bersabda, ‘Sesungguhnya perumpamaanku dengan perumpamaan para nabi sebelumku
adalah seumpama seseorang yang membangun sebuah rumah; di mana ia menjadikan
rumah itu indah dan sempurna. Namun rumah terdapat satu sisi dari rumah
tersebut yang belum disempurnakan (bau batanya) .Sehingga hal ini menjadikan
manusia menjadi heran dan bertanya-tanya, mengapa sisi ini tidak
disempurnakan?Dan akulah batu bata terakhir itu (yang menyempurnakan
bangunannya), dan aku adalah penutup para nabi. (HR. Bukhari)
3.
(مصدق الأنبياء)
Membenarkan para nabi sebelumnya.
Allah berfirman (QS. 3 : 3)
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an)
kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya
dan menurunkan Taurat dan Injil.”
4.
(مكمل الرسالة)
Menyempurnakan risalah para nabi sebelumnya.
Allah berfirman (QS. 3 : 50)
5.
(كافة للناس)
Ditujukan untuk seluruh umat manusia.
Allah berfirman (QS. 34 : 28)
“Dan Kami tidak mengutus kamu,
melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”
6.
(رحمة للعالمين)
Dijadikan sebagai rahmat bagi semesta alam.
Allah berfirman (QS. 21 : 107)
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Kewajiban Muslim Terhadap Rasulullah
SAW
Setelah
kita mengeahui berbagai hal mengenai kerasulan dan karakteristik atau
keistimewaan kerasulan Muhammad SAW, kini kita perlu mengetahui mengenai
kewajiban kita sebagai seorang muslim terhadap Rasulullah SAW. Diantara
kewajiban kita terhadap beliau adalah:
1.
(الإيمان به)
Mengimaninya.
Allah berfirman (QS. 61 : 10 – 11)
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ
أَلِيمٍ* تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ
فِي
سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ*
“Hai orang-orang yang beriman,
sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari
azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad
di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika
kamu mengetahuinya.”
2.
(المحبة)
Mencintainya.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَوَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ
وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ (رواه البخاري)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW
bersabda, ‘Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, kalian tidaklah beriman,
hingga kalian lebih mencintai aku dari orang tuanya dan anaknya. (HR. Bukhari)
3.
(التعظيم)
Mengagungkannya.
Sebagai umatnya, kita semua harus
mengagungkan beliau sebagai seorang rasul, yang telah menunjukkan pada kita
jalan Allah yang lurus. Sehingga dalam setiap doa kita, setiap ucapan kita,
ceramah kita, dan lain sebagainya senantiasa mengagungkan beliau. Dan salah
satu cara untuk mengagungkan beliau adalah dengan melaksakan sunnah-sunnahnya.
4.
(الدفاع عنه)
Membelanya.
Demikian juga kita harus membela
Rasulullah SAW, terutama dari mereka-mereka yang ingin mencela dan
mengolok-olok Rasulullah SAW. Atau ‘mengkerdilkan’ sunnah nabawiyah.
5.
(محبة
من أحبه) Mencintai
mereka-mereka yang dicintainya.
Yaitu
secara umum para sahabatnya. Kita harus mencintai mereka dan tidak boleh mencela
atau mengejek serta mengolok-olok mereka:
dari Abdillah bin Mughafal,
Rasulullah SAW bersabda, ‘Takutlah kalian kepada allah dalam bersikap terhadap
sahabatku setelah masaku. Dan janganlah kalian menjadikan mereka sebagai tujuan
(dalam celaan).Karena barang siapa yang mencintai mereka maka dengan cintaku
aku mencintainya (mencintai orang yang mencintai sahabat).Dan barang siapa yang
membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku membencinya. Barang siapa yang
menyakiti mereka, maka ia seperti menyakiti aku. Dan barang siapa yang
menyakiti aku, hampir-hampir Allah mengazabnya. (HR. Tirmidzi)
6.
(إكثار الصلوات)
Memperbanyak shalawat.
Allah berfirman (QS. 33 : 56)
“Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
7.
(الإتباع)
Mengikutinnya.
Allah berfirman (QS. 3 : 31)
“Katakanlah: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
8.
(وارث رسالته)
Mewarisi risalahnya.
Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang
siapa yang melalui jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayapnya
karena ridha terhadap mereka yang menuntut ilmu. Orang yang berilmu akan
dimintakan ampun oleh makhluk Allah yang ada di langit dan yang ada di bumi,
sampai ikan-ikan di dalam lautan juga memintakan ampunan buat mereka. Keutamaan
orang yang berilmu dengan orang yang ahli ibadah adalah seumpama bulan pada
saat purnama dibandingkan dengan bintang-bintang.Dan orang yang berilmu (baca;
ulama) merupakan pewaris para nabi.Para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham
kepada mereka, namun mereka mewariskan ilmu.Barang siapa yang mengambilnya,
maka ia telah mengambil bagian yang besar.” (HR. Abu Daud)