Urgensi Media dalam Berda’wah



Sudah tidak asing lagi di telinga kita, Berda’wah melalui Media. Ada berbagai macam dan jenis Media yang dipergunakan untuk berda’wah. Facebook, Twitter, Blog, dsb sudah sangat sering digunakan aktivis Da’wah untuk menyebarkan nilai-nilai Islam.
Namun demikian, masih disadari bahwa selama ini da’wah melalui media masih dipandang sebelah mata, masih dipandang bahwa media adalah pelengkap dalam berda’wah. Meskipun demikian, tak sedikit pula mereka yang sudah menyadari bahwa tanpa Media, Da’wah akan mengalami banyak kendala.
Media, menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh, begitulah tak sedikit orang mengatakan demikian. Ada positif dan tentu ada negatifnya kalimat tersebut. Di sisi lain kita memang merasa lebih dekat dengan mereka yang jauh hingga hubungan silaturrahiim dan ukhuwah tetap terjaga meski dipisahkan jarak ribuan mil, namun demikian tak jarang kita menjadi lebih jauh dengan orang-orang yang ada di dekat kita, karena kita telah terlalu banyak dimanjakan oleh teknologi. eh, kok jadi ngelantur ke sini?
Kembali ke pembicaraan, Da’wah tanpa media tentu akan mengalami banyak kendala, salah satu contoh nyata nya adalah ketika kita Kajian, jika tidak ada materi dalam bentuk tampilan Power Point, akan lebih susah dipahami ketika ada materi yang tersaji di power point. Contoh lain adalah rekaman Kajian, tanpa adanya media Online seperti You Tube, Hosting, dll tentunya penyebaran konten yang sangat bermanfaat ini akan sangat sempit dan hanya sebatas diakses orang-orang terdekat kita saja. Dan masih banyak contoh lain kendala yang akan dihadapi ketika kita tidak dibantu adanya Media. Semua itu tentu tidak lepas dari rencana indah Allah SWT, Allah menciptakan segala sesuatunya pasti ada manfaatnya karena tak ada yang sia-sia apa yang telah Allah ciptakan.
Bahkan dengan adanya Media, tentu kita akan semakin mudah dalam menyebarkan nilai-nilai Islam. Efisien, Masif, dan luas penyebarannya, itulah yang akan kita rasakan ketika kita mempergunakan media untuk berda’wah. Entah itu media Online seperti Facebook, Twitter, Blog, dsb ataupun Medai Offline seperti Media Cetak, TV, Stiker, Poster, Jaket, dsb, semua bentuk Media tersebut memiliki kapasitas dan fungsinya masing-masing.
Namun, meskipun demikian, kita juga harus pandai memilah-milah mana yang lebih prioritas ketika kita berhadapan dengan pilihan. Jangan sampai karena kita merasa manfaat yang akan kita peroleh sangat besar dengan berda’wah melalui media, kita melupakan Da’wah kita dengan orang-orang di sekitar kita dengan cara mengajak secara langsung tanpa perantara Media, karena tak jarang juga aktivis saat ini dimanjakan dengan adanya kemudahan yang diberikan media, mereka menjadi kurang dekat dengan orang-orang di sekitarnya karena terlalu sering sebatas berinteraksi melalui media, seperti SMS, Facebook, dsb. Fitrah kita sebagai Manusia harus bisa bijak dalam menyikapi setiap persoalan, kapan kita harus mempergunakan media untuk berda’wah, dan kapan kita harus mengajak langsung orang-orang di sekitar kita untuk menuju kebaikan.
Da’wah melalui Media memang tak semudah kelihatannya, butuh ketelatenan dan keuletan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Bahkan, mungkin jam tidur kita juga dapat terpotong ketika kita memang sudah bersungguh-sungguh untuk berda’wah melalui Media. Sehingga wajar ketika banyak diantara kita merasa malas ketika harus berda’wah melalui media dengan berbagai alasan seperti tidak mampu, tidak bakat, tidak bisa, dan sebagainya. Sebenarnya semua itu kembali pada diri kita masing-masing adakah terbersit dalam benak kita untuk memajukan Syiar melalui Medi? Ketika kita mengingat betapa penting dan besarnya manfaat berda’wah melalui Media, tentunya kita akan memiliki kekuatan, kekuatan untuk menebarkan kebaikan, kekuatan dari Allah SWT untuk membela agama-Nya.
Saudara Ku, ingatlah sebuah nasehat bijak dari Saudara Kita,
“Tulisan dapat bertahan manfaatnya hingga bertahun-tahun ketika tulisan tersebut senantiasa dibaca oleh seseorang, sedangkan Ucapan hanya bermanfaat untuk saat itu juga ketika orang mendengarnya dan terbatas pada pendengarnya saja…”
Tulisan juga dapat berlaku sebagai sebuah Poster, Stiker, Buku, Rekaman Video, dsb…
Wallahu a’lam bish shawab, Semoga Bermanfaat
Khalidz - INSTIPER